Jumat, 02 November 2012

Faktor Lingkungan yang Mempengaruhi Performansi Kerja Pengguna Komputer

 
Variabel lingkungan fisik pekerjaan adalah variabel yang berusaha dijaga dalam kondisi konstan dalam arti bahwa tidak terjadinya perubahan yang sangat signifikan terhadap faktor lingkungan diluar pencahayaan yang dapat mempengaruhi performansi kerja para responden dan satuan yang terukur  dari faktor fisik lingkungan masih berada dalam batas ideal untuk kondisi kerja yang nyaman menurut tipe pekerjaannya.
  

Faktor Temperatur (Suhu) Ruangan 

Variabel temperatur (suhu) ruangan diukur dengan menggunakan thermometer, yaitu alat untuk mengukur temperatur. Dari satuan yang terukur, temperatur ruangan penelitian adalah sebesar 250C – 290C atau bisa dikatakan juga sama dengan suhu kamar. Daerah skala temperatur efektif menurut Sanders adalah antara 260C – 270C, hal ini tidak berbeda secara signifikan dengan satuan temperatur yang terukur dari ruangan penelitian. Maka dapat disimpulkan bahwa temperatur ruangan percobaan masih dalam batas keadaan nyaman.


Faktor Sirkulasi Udara
Aliran udara adalah hal terpenting dalam lingkungan kerja yang cukup panas, karena membantu tubuh menukar panas dengan udara sekitarnya. Ruangan dalam penelitian ini memiliki sirkulasi udara yang cukup baik karena terdapat jendela yang dapat dibuka sehingga udara dapat mengalir dengan baik menuju kedalam maupun keluar ruangan penelitian.


Faktor Kebisingan
 Variabel kebisingan diukur dengan menggunakan suatu alat, yaitu Sound Level dengan satuan hitung decibel (dB). Dari hasil pengukuran kebisingan ruang penelitian, didapatkan satuan kebisingan yang terukur sebesar 62.3 dB – 66.8 dB. Hal tersebut menyatakan bahwa kondisi kebisingan ruangan penelitian masih berada dalam batas yang normal, karena menurut Niosh batas kebisingan yang aman adalah sebesar 85 dB dalam jangka waktu 8 jam.

Faktor Bau-bauan
Variabel bau-bauan dapat dirasakan langsung oleh pengguna ruangan. Pada saat memasuki ruangan rasa atau aroma ruangan tersebut dapat tercium. Hal tersebut menjadikan variabel bau-bauan menjadi aspek lingkungan yang sangat penting, karena apabila ada bau-bauan yang kurang enak atau mengganggu akan sangat berpengaruh terhadap pengguna komputer di ruangan tersebut. Pada ruangan tempat penelitian terbukti tidak terdapat bau-bauan yang mengganggu, atau bisa bahwa ruangan dalam keadaan normal.


Faktor Pencahayaan

Besarnya intensitas cahaya yang sangat berpengaruh adalah sebesar 218 lux – 368 lux (penggunaan sebuah lampu neon). Hal tersebut sesuai dengan pernyataan Murdoch, bahwa penerangan dengan skala 200 lux – 500 lux sudah cukup baik untuk pekerjaan komputer. Karena penerangan yang terlalu berlebihan dapat menimbulkan silau dan juga akan berpengaruh terhadap suhu ruangan kerja itu sendiri. Sedangkan untuk pencahayaan yang terlalu suram, mengakibatkan mata si pengguna komputer semakin cepat lelah karena mata akan berusaha untuk bisa melihat, dimana lelahnya mata mengakibatkan kelelahan mental, lebih jauh lagi keadaan tersebut bisa menimbulkan rusaknya mata, karena bisa menyilaukan.

Selasa, 30 Oktober 2012

Pengembangan Sumber Daya Manusia




Sumber daya manusia didefinisikan sebagai keseluruhan orang-orang dalam organisasi yang memberikan kontribusi terhadap jalannya organisasi. Sebagai sumber daya utama organisasi, perhatian penuh terhadap sumber daya manusia harus diberikan terutama dalam kondisi lingkungan yang serba tidak pasti. Selain itu perlu diperhatikan pula bahwa penempatan pegawai yang tepat tidak selalu menyebabkan keberhasilan. Kondisi lingkungan yang cenderung berubah dan perencanaan karir dalam organisasi mengharuskan organisasi terus-menerus melakukan penyesuaian.

Pengembangan sumber daya manusia meliputi aktivitas-aktivitas yang diarahkan terhadap pembelajaran organisasi maupun individual. Pengembangan sumber daya manusia terwujud dalam aktivitas-aktivitas yang ditujukan untuk merubah perilaku organisasi. Pengembangan sumber daya manusia menunjukan suatu upaya yang disengaja dengan tujuan mengubah perilaku anggota organisasi atau paling tidak meningkatkan kemampuan untuk berubah. Jadi ciri utama pengembangan sumber daya manusia adalah aktivitas-aktivitas yang diarahkan pada perubahan perilaku.

 Tujuan Pengembangan Sumber Daya Manusia

1.      Meningkatkan produktivitas kerja
Program pengembangan yang dirancang dengan baik akan membantu meningkatkan produktivitas, kualitas, dan kuantitas kerja pegawai. Hal ini disebabkan karena meningkatnya technical skill, human skill, dan managerial skill karyawan yang bersangkutan.

2.      Mencapai efisiensi
Efisiensi sumber-sumber daya organisasi akan terjaga apabila program pengembangan dilaksanakan sesuai dengan kebutuhan. Dengan kata lain pemborosan dapat ditekan, karena biaya produksi kecil dan pada akhirnya daya saing organisasi dapat meningkat.

3.      Meminimalisir kerusakan
Dengan program pengembangan yang baik, maka tingkat kerusakan barang/produksi dan mesin-mesin dapat diminimalisir karena para pegawai akan semakin terampil dalam melaksanakan tugasnya.

4.      Mengurangi kecelakaan
Dengan meningkatnya keahlian/kecakapan pegawai dalam melaksanakan tugas, maka tingkat kecelakanaan pun dapat diminimalisir.

5.      Meningkatkan pelayanan
Pelayanan merupakan salah satu nilai jual organisasi/perusahaan. Oleh karena itu, salah satu tujuan pengembangan sdm adalah meningkatkan kemampuan pegawai dalam memberikan layanan kepada konsumen.

6.      Memelihara moral pegawai
Moral pegawai diharapkan akan lebih baik, karena dengan diberikannya kesempatan kepada pegawai untuk mengikuti program pengembangan pegawai, maka pengetahuan dan keterampilannya diharapkan sesuai dengan pekerjaannya, sehingga antusiasme pegawai untuk menyelesaikan pekerjaan akan meningkat.

7.      Meningkatan peluang karier
Karena pada umumnya promosi didasarkan pada kemampuan dan keterampilan peagwai, maka kesempatan pegawai yang telah mengikuti program pengembangan untuk meningkatkan karier akan semakin terbuka dengan karena keahlian dan kemampuannya akan menjadi lebih baik.

8.      Meningkatkan kemampuan konseptual
Pengembangan ditujukan pula untuk meningkatkan kemampuan konseptual seorang pegawai. Dengan kemampuan yang meningkat, maka diharapkan pengambilan keputusan atas suatu persoalan akan menjadi lebih mudah dan akurat.

9.      Meningkatkan kepemimpinan
Human relation adalah salah satu aspek yang menjadi perhatian dalam program pengembangan. Dengan meningkatnya kemampuan human relation, maka diharapkan hubungan baik ke atas, ke bawah, maupun ke samping akan lebih mudah dilaksanakan.

10.  Peningkatan balas jasa
Prestasi kerja pegawai yang telah mengikuti program pengembangan diharapkan akan lebih baik. Seiring dengan meningkatnya prestasi kerja pegawai, maka balas jasa atas prestasinya pun akan semakin baik pula.

11.  Peningkatan pelayanan kepada konsumen 
      Dengan meningkatnya kemampuan pegawai, baik konseptual, maupun teknikal, maka upaya pemberian pelayanan kepada konsumen pun akan berjalan lebih baik pula. Dengan demikian diharapkan kepuasan konsumen seagai pemakai barang/jasa akan terpenuhi


Dalam penerapannya, pengembangan sumber daya manusia ini sangatlah bermanfaat bagi perusahaan, terutama bagi perusahaan yang sedang berkembang. Manfaat lain dari pengembangan sumber daya manusia ini pun, dalam tujuan utamanya yaitu menambah keyakinan dan keterampilan kepada setiap karyawan untuk lebih meningkatkan kinerjanya terhadap perusahaan setelah diberikan pelatihan dan pengembangan dari perusahaan. diharapkan dengan adanya pelatihan dan pengembangan karyawan ini, perusahaan akan dengan tepat menempatkan karyawannya pada posisi dan jabatan yang sesuai dengan harapan memberikan nilai plus bagi perusahaan.

Hal lain yang sangat berpengaruh terhadap pengembangan sumber daya manusia itu sendiri adalah dengan diterapkannya sistem yang baik. Sistem yang baik meliputi 3 faktor, yaitu:
1.      Target
Target yang diberikan perusahaan, merupakan target yang harus dilaksanakan oleh setiap keryawan. Dimana target tersebut merupakan target kerja yang layak dan sesuai dengan kemampouan dan standar perusahaan
2.       Control
Control atau pengendalian merupakan poin penting kedua dalam melaksanakan sebuah sistem yang baik. Dimana pengendalian ini akan sangat menentukan terhadap kredibilitas perusahaan dalam hal pengawasan dan pengendalian kinerja karyawan di semua bagian.
Control terbagi atas  2 bagian, yaitu:
·         Build In Control
Build in control merupakan pengendalian atau pengawasan yang dilakukan secara langsung oleh setiap karyawan terhadap kinerjanya masing-masing, dengan berbekal pengalaman, standar perusahaan, serta keharusan yang ditanamkan oleh perusahaan.
·         Special Control
Special control merupakan pengendalian khusus dengan menggunakan alat khusus. Tujuan utamanya yaitu melakukan pengawasan dan pengendalian sesuatu hal yang tidak bias dilakukan control secara langsung oleh karyawan. Misalnya pemasangan alat metal detector untuk menghindari masuknya barang-barang metal yang tidak diinginkan, pemasangan CCTV untuk memonitor kinerja karyawan tanpa harus turun langsung ke lapangan.
3.      Dicipline
Poin penting terakhir, yaitu penerapan disiplin pada setiap karyawan yang bekerja, baik dari level top management sampai ke level low management. Sikap disiplin ditanamkan agar para karyawan sadar betul terhadap kinerja yang harus dilakukan berdasarkan pada peraturan dan standar yang perusahaan berikan.